twitter
rss

Senin, 05 Januari 2015

GURU ADALAH PENGABDIAN, BERPRESTASI, DAN KEBANGGAAN


 

JUDUL          : GURU ADALAH PENGABDIAN, BERPRESTASI, DAN    KEBANGGAAN
NAMA           : ELLA KHOIRUNNISA
NPM               : 12.141.377
KELAS          : 5J
INSTANSI     : IKIP PGRI MADIUN

Peribahasa pepatah mengatakan “Pendidikan bukanlah segala – galanya, namun segala – galanya berawal dari pendidikan”.
            Pengabdian adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dan kesetiaan, cinta, dan kasih sayang atau satu ikatan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Di dalam jejaring sistem pendidikan yang begitu kompleks, guru berperan sebagai sentral. Kualitas guru adalah bagaimana guru mengabdi, bagaimana cara guru mencintai profesinya. Ketika guru mencintai profesinya, maka pengabdiannya akan seluruhnya diberikan pada siswa – siswanya, akan dilakukan yang terbaik yang mampu dilakukan oleh guru tersebut.
Tak mengenal lelah dan tempat guru mengabdi dengan tulus mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang benar – benar berjuang untuk negeri. Kesediaan seorang guru ditempatkan dipelosok adalah pengabdian yang menuntut pengorbanan.
Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntun murid – murid melakukan kegiatan – kegiatan belajar untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan serta mengembangkan kurikulum sekolah. Selain itu tanggung jawab seorang guru yang dengan membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter). Mengembangkan watak dan kepribadiaan siswa sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap dan cita – cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerjasama, bertindak atas dasar nilai – nilai moral yang tinggi. Semua jadi tanggung jawab guru.
Kontekstualisasi dalam perbedaan guru dulu dengan guru sekarang, sangat disadari bukanlah satu pekerjaan yang gampang, tetapi usaha – usaha itu diperlukan untuk menghindari keterjebakan psikis profesionalisme kerja pada pencapaian hasil materi semata.
Sering dijumpai di lapangan, beberapa guru mengajar hanya sebagai rutinitas administratif kerja semata. Misalnya, ketika guru masuk dalam kelas, kemudian memberikan materi pembelajaran seadanya, tanpa persiapan dan konsep layaknya silabus, RPP. Bahkan miris, jika seorang guru justru memilih berpihak dari tugasnya lantaran harus memilih kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Memahami betapa pentingnya peran guru sebagai pilar membangun moral generasi muda bangsa, maka pribadi unggul pada idealisme guru dalam arti kemurniaan pengabdian untuk mendidik adalah yang utama.
Guru berprestasi adalah guru yang memiliki kemampuan dan keberhasilan melaksanakan tugas dengan kepribadian yang sesuai dengan profesi guru dan memiliki wawasan kependidikan sehingga, secara nyata mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan melebihi yang dicapai oleh guru lain sehingga dapat dijadikan panutan oleh siswa, rekan seperjuangan maupun masyarakat sekitar.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi tidak mungkin dicapai tanpa adanya pengorbanan, dan tindakan  yang sungguh – sungguh. Dalam kenyataannya prestasi untuk mendapatkan prestasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus dengan pengorbanan dan berbagai rintangan dalam mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi dapat dicapai.
Menjadi guru berarti menjadi pemburu dan pecinta ilmu. Guru dipaksa untuk terus berolah pikir. Mengembangkan ilmu yang diperoleh selama di sekolah dan kuliah. Tidak jarang, guru bahkan mendapatkan ilmu baru yang tidak ada dibangku sekolah atau kuliah. Belum lagi beragam persoalan menyangkut murid, semakin menambah kematangan pribadi guru dalam berpikir dan bersikap. Inilah universitas kehidupan yang sesungguhnya.
Seorang guru berprestasi adalah harapan dunia pendidikan dan pilar tegaknya kemajuan bangsa. Guru berprestasi adalah yang mampu mengabdi dengan penuh ketulusan, yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik. Guru berprestasi adalah yang mampu melihat, mendengar, dan merasakan setiap kesulitan yang dihadapi anak didiknya. Ia tidak hanya mampu mengajar tetapi juga mampu mendidik dan memberi kasih sayang kepada anak didik. Dan guru berprestasi adalah yang mampu menjunjung tinggi profesionalitas dan kualitas pengajarannya sebagai pendidik.
Keberhasilan guru berprestasi tidak terletak pada jabatan dan uang, tetapi pada orang yang mengerjakannya. Karakter dan sikap mental seseorang lebih menentukan keberhasilan ketimbang jabatan dan uang, karena jabatan dan uang adalah bersifat kebendaan duniawi yang begitu fana dan rapuh, yang sewaktu – waktu bisa hilang atau rusak. Guru yang berprestasi memiliki karakter dan sikap mental yang baik dan kuat terwujud dari sifat, sikap dan perilaku yang dimasukan dalam kategori positif, yaitu jujur, percaya diri dan dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang menyerah, disiplin.
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar belajar teori – teori dalam ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal – hal yang berkaitan dengan masalah – masalah dalam kehidupan sehari – hari, yang terpenting adalah bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan berkualitas.
Guru harus mampu melaksanakan dan mengatur waktunya dengan baik. Guru harus mampu mengatur pekerjaan dengan baik, maka pekerjaan yang perlu ditangani sendiri dan mana yang perlu ditangani dan didelegasikan kepada orang lain. Guru harus bisa menghargai apa yang perlu dihargai menurut skala prioritas. Seorang guru sesibuk apapun harus selalu mengambil keputusan untuk menciptakan suatu rencana – rencana. Seorang guru harus selalu memulai hari – harinya dengan sesuatu dari hasil ciptaannya atau kemampuan sendiri. Seorang guru harus mampu melakukan sesuatu secara efektif, efisien, dan produktif, misalnya dalam hal belajar mengajar, mengembangkan kecerdasan anak didiknya dan mengembangkan profesionalitasnya sebagai guru atau hal – hal lainnya.
Jadi banyak orang yang merasa bangga dengan kekayaannya, bangga dengan keilmuannya, dan bangga dengan kekuasaannya. Sebagai guru yang mampu mengabdikan diri penuh ketulusan pada anak didik, dan mampu berhasil menjadi guru yang berprestasi adalah merupakan kebanggaan penulis. Penulis bangga dengan pengabdian sebagai sebagai guru, bangga sebagai guru berprestasi. Kebanggaan sebagai guru berprestasi adalah prestasi yang mulia, prestasi untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Bangga atas keberhasilan menjadi guru berprestasi harus dijadikan sebagai pemicu untuk terus berprestasi.


HARAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA



KELOMPOK 2
1.      DANNY TRISTIANTO                    12141349
2.      HASBI SYAMIL. M                         12141358
3.      ANITA ISNATUN N                          12141365
4.      ELLA KHOIRUNNISA                    12141377

A.  SIKAP DAN SIFAT YANG PENTING DIMILIKI OLEH SEORANG GURU

Guru merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya guru dunia ini menjadi suram, karena guru pencerah dunia. Dengan adanya guru maka terciptalah manusia-manusia yang berpendidikan, yang diharapkan dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Dimasa sekarang banyak sekali guru yang bersikap selayaknya seorang guru yang berpendidikan. Banyak guru yang bersikap semaunya sendiri terhadap siswanya. Sikap yang dilakukan oleh guru merupakan cermin bagi siswanya. Bagaimana siswanya begitulah gurunya.Bagaimana sebenarnya sikap seorang guru yang baik, agar bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai serta mempunyai pandangan yang luas dan berwibawa/kewibawaan.
Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seroang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya. Pada saat ini banyak sikap dari seorang guru yang tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai faktor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan. Berikut adalah sikap dan sifat yang harus dimiliki seorang guru diantaranya:



1.      Adil
Seorang guru harus adil dalam memperlakukan anak-anak didik harus dengan cara yang sama, misalnya dalam hal memberi nilai dan menghukum anak.

2.      Percaya dan suka terhadap murid-muridnya
Seorang guru harus percaya terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru harus mengakui bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk.

3.      Sabar dan rela berkorban
Kesabaran merupakan syarat yang sangat diperlukan apalagi pekerjaan guru sebagai pendidik. Sifat sabar perlu dimiliki guru baik dalam melakukan tugas mendidik maupun dalam menanti jerih payahnya.

4.      Memiliki kewibawaan terhadap anak-anak
Tanpa adanya kewibawaan pada pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.

5.      Penggembira.
Seorang guru hendaklah memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya bagi seorang guru, antara lain akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang penting lagi adalah humor dapat mendekatkan guru dengan muridnya, seolah-olah tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan.

6.      Bersikap baik terhadap guru-guru lain
Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.

7.      Bersikap baik terhadap masyarakat
Tugas dan kewajiban guru tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya.

8.      Benar-benar menguasai mata pelajarannya
Guru harus selalu menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Guru yang pekerjaannya memberi pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan kepada muridnya tidak mungkin akan berhasil baik jika guru itu sendiri tidak selalu berusaha menambah pengetahuannya. Jadi sambil mengajar sebenarnya guru itu belajar.

9.      Suka pada mata pelajaran yang diberikannya
Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilkan akan lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya daripada sebaliknya.

10.  Berpengetahuan luas
Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata pelajaran yang sudah menjadi tugasnya akan lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala tugas yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat. Guru merupakan tempat bertanya tentang segala sesuatu bagi masyarakat.



11.  Edukatif
Edukatif artinya segala ucapan, sikap dan perbuatan guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat luas, hendaknya mengandung nilai pendidikan atau bersifat mendidik.
12.  Normatif
Guru profesioanal hendaknya bersikap normatif, artinya segala ucapan, sikap dan perbuatannya tidak melanggar nilai-nilai moral, etika,  norma agama, dan aturan negara. Seyogyanya, senantiasa patuh terhadap aturan hukum yang berlaku, taat terhadap ajaran agama, menghindari segala tindakan amoral dan asusila.
13.  Ilmiah
Ilmiah adalah sifat dan karakter guru profesional. Segala ucapan dan tindakan guru profesional dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Prinsif yang dipegang teguh oleh guru profesional adalah “ Berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah”. Artinya ilmu yang dia miliki disamping diajarkan kepada siswa terlebih dahulu amalkan dalam perilakunya sehari-hari, dan segala amal perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.  
14.  Demokratis
Guru profesional dalam menyampaikan materi pelajaran tidak bersikap otoriter dan doktrinitas, siswa hanya dituntut untuk mengikuti kata-katanya. Mengerti tidak mengerti siswa disuruh mengikuti segala konsep, teori dan idenya. Sebaliknya guru profesional bersikap terbuka  bahkan selalu memotivasi siswanya agar berani mengemukakan ide, gagasan dan pemikirannya
15.  Kreatif
Ciri lain dari guru profesional adalah bersikap kreatif artinya selalu banyak  ide alias banyak akal untuk mengatasi sesuatu yang dianggap kurang atau tidak ada,memberi penjelasan, menggunakan alat bantu, dan memberi motivasi kepada setiap murid

16.  Ikhlas
Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Salah satu hadits Nabi mengatakan demikian, bahkan hadits tentang niat tersebut sangat mashur dikalangan umat islam. Nabi mengajarkan bahwa seorang guru dalam mengajar harus berlandaskan niat ikhlas yang suci dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Niat yang ikhlas akan menjadi penentu maksud suatu perbuatan.
17.  Jujur
Jujur adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Jujur menjadi penyelamat bagi seorang guru di dunia dan akhirat. Sebaliknya, bohong kepada murid akan menghilangkan kepercayaan.
18.  Walk the talk
Seorang murid akan mencontoh gurunya. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru yang dilihat oleh muridnya akan menjadi contoh bagi muridnya tersebut. Perbedaan antara ucapan dengan perilaku seorang guru hanya akan membuat murid menjadi bingung. Seorang guru yang tidak mengamalkan apa yang disampaikannya kepada murid-muridnya maka akan merendahkan martabat dirinya dihadapan orang lain.
19.  Akhlaq mulia
Guru adalah panutan bagi murid-muridnya. Maka seorang panutan dituntut memiliki sikap terpuji yaitu akhlak mulia. Ucapan yang baik, senyum, raut muka yang berseri dan menghilangkan jarak yang dapat membatasi antara seorang guru dengan muridnya. Kasih dan sayang seorang guru mencerminkan akhlak mulia yang terkandung dalam gerak dan perilaku seorang guru.
20.  Berani

Seorang guru harus memiliki sikap pemberani. Berani meluruskan yang salah pada muridnya dan yang tersulit adalah berani mengakui kekurangan yang ada pada dirinya.

B.  HARAPAN SEORANG GURU  TERHADAP PESERTA DIDIK SETELAH MENGAJAR 6 TAHUN

Seorang guru pasti memiliki harapan terhadap peserta didiknya setelah selama 6 tahun mengajar, membimbing, mengarahkan, menasehati dsb. Harapan seorang guru tidaklah terpaku pada pengetahuan saja atau siswa siswi yang berprestasi tapi siswa siswi yang memiliki akhlaqul karimah, berbudi pekerti yang baik, bermoral yang baik,  mempunyai sopan santun, mempunyai kterampilan, kreatif dan taat beribadah terhadap agama yang dianutnya. Dengan terbentuknya landasan agama yang kuat maka akan terbentuk karakter yang baik dari dalam diri seorang anak yang nantinya akan menjadi contoh bagi teman-temannya atau orang lain.
Untuk mencapai semua itu dapat diintregasikan di setiap mata pelajaran, namun dapat menjadi paket mata pelajaran. Selain itu juga guru harus dintuntut bisa memberikan nasehat diawal pelajaran. Nasehat bisa dilakukan sebagai pemanasan yang tdak memakan waktu yang lama, namun dampaknya di kemudian hari akan terbentuk pribadi yang dapat memecahkan masalah bukan membuat masalah. Menyisihkan waktu misal seminggu sekali atau sebulan sekali untuk mengasah kreativitas dan keterampilan siswa, misal dari hal yang sederhana memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar yang disulap menjadi barang atau sesuatu yang bermanfaat dan empunyai nilai jual yang tinggi.
Berilmu atau pintar dan banyak pengetahuan adalah hal yang penting, tapi mempunyai pribadi yang baik, sopan santun, berakhlaq mulia dan kreativitas yang baik tidak kalah penting karna pada dasarnya orang yang mempunyai akhlaq yang baik akan banyak dicari dan dibutuhan orang lain, dan orang yang mempunyai keterampilan atau kreativitas dapat menciptakan lapangan pekerjaan, jadi ilmu tersebut dapat tersalurkan dengan baik dan bisa bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain.







C.      PROGRAM UNTUK MENCAPAI HARAPAN
1.      Program penanaman sikap spiritual dan kedisiplinan
a.       Program Harian
Di pagi hari (jam 06.00 WIB)
Ø  Siswa wajib datang kesekolah paling lambat jam 06.00 pagi
Ø  Bagi Siswa yang beragama islam membaca alquran sampai jam 06.30 pagi dimushola sekolah, dan bagi yang beragama lain berkumpul menjadi satu dan beribadah sesuai agama masing-masing.
Ø  Siswa menuju kelas masing-masing.
Ø  Bagi siswa yang piket pada hari itu langsung bertugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Ø  Diluar kelas, ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk berbaris rapi didepan kelas kemudian memeriksa kelengkapan pakaian siswa.
Ø  Jika sudah rapi siswa diizinkan untuk memasuki kelas sambil mencium tangan guru secara bergantian.
Ø  Sebelum memulai pelajaran, ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk memberi salam kepada guru dan dilanjutkan dengan berdoa.
Ø  Guru menyapa (menanyakan kabar), mengabsen siswanya kemudian memulai kegiatan pembelajaran.
Ketika jam istirahat (jam 09.00 WIB)
Ø  Setelah bel istirahat berbunyi, ketua kelas beserta pengurus kelas mengarahkan teman-temannya yang beragama islam menuju ke mushola untuk mengerjakan sholat dhuha bersama-sama dengan guru.
Ø  Setelah itu, siswa bebas melakukan kegiatan misal ingin jajan di kantin, atau membaca diperpustakaan atau kegiatan positif lainnya.
Ø  Setelah jam istirahat berakhir siswa kembali ke kelas dengan tertib dan siap mengikuti pelajaran selanjutnya.




Ketika pulang sekolah
Ø  Siswa secara bersama-sama memeriksa kelas apakah sudah dalam keeadaan rapi dan bersih tidak ada kotoran atau sampah yang tertinggal dan berserakan.
Ø  Apabila ada kotoran atau sampah maka membuangnya di tempat sampah yang terletak didepan kelas masing-masing.
Ø  Siswa kembali kedalam kelas duduk rapi kemudian membacakan minimal 3 surat pendek dengan arahan dari guru dilanjutkan dengan menyanyikan berdoa dan menyanyikan yel-yel.
Ø  Barisan siswa yang duduk dengan rapi dan tenang maka itu yang terlebih dulu keluar.
Ø  Siswa secara bergantian mencium tangan guru saat meninggalkan kelas.
Ø  Siswa menuju mushola untuk mengrjakan sholat dzuhur bersama guru secara berjamaah.

b.      Program Mingguan (mengajak siswa untuk berkreasi)
Ø  Disini guru harus mengambil salah satu hari dalam seminggu untuk mengasah kreativitas siswa. Sebagai contoh setiap 2 minggu sekali setiap hari sabtu guru mengajak siswa untuk berkreasi dengan barang-barang disekitar siswa yang sudah tidak terpakai misal sedotan disulap menjadi hiasan dinding.

c.       Program Semester (Bazar sekolah)
Ø  Setiap 1 semester, sekolah mengadakan bazar. Yang dipamerkan dalam bazar tersebut adalah hasil kerajinan tangan siswa dari barang-barang bekas dan kepala sekolah beserta guru memberikan penghargaan bagi kelas yang kreatif.
Ø  Pemenang akan mendapatkan piala bergilir setiap  semesternya.