JUDUL : GURU ADALAH PENGABDIAN, BERPRESTASI,
DAN KEBANGGAAN
NAMA : ELLA KHOIRUNNISA
NPM : 12.141.377
KELAS : 5J
NPM : 12.141.377
KELAS : 5J
INSTANSI
: IKIP PGRI MADIUN
Peribahasa
pepatah mengatakan “Pendidikan bukanlah segala – galanya, namun segala – galanya berawal
dari pendidikan”.
Pengabdian adalah perbuatan baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dan kesetiaan,
cinta, dan kasih sayang atau satu ikatan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Di dalam jejaring sistem pendidikan
yang begitu kompleks, guru berperan sebagai sentral. Kualitas guru adalah
bagaimana guru mengabdi, bagaimana cara guru mencintai profesinya. Ketika guru
mencintai profesinya, maka pengabdiannya akan seluruhnya diberikan pada siswa –
siswanya, akan dilakukan yang terbaik yang mampu dilakukan oleh guru tersebut.
Tak mengenal lelah dan tempat guru
mengabdi dengan tulus mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pahlawan tanpa
tanda jasa, yang benar – benar berjuang untuk negeri. Kesediaan seorang guru
ditempatkan dipelosok adalah pengabdian yang menuntut pengorbanan.
Tanggung jawab guru yang terpenting
adalah merencanakan dan menuntun murid – murid melakukan kegiatan – kegiatan
belajar untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan serta
mengembangkan kurikulum sekolah. Selain itu tanggung jawab seorang guru yang
dengan membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter). Mengembangkan
watak dan kepribadiaan siswa sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap dan cita
– cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau
bekerjasama, bertindak atas dasar nilai – nilai moral yang tinggi. Semua jadi
tanggung jawab guru.
Kontekstualisasi dalam perbedaan
guru dulu dengan guru sekarang, sangat disadari bukanlah satu pekerjaan yang
gampang, tetapi usaha – usaha itu diperlukan untuk menghindari keterjebakan
psikis profesionalisme kerja pada pencapaian hasil materi semata.
Sering dijumpai di lapangan,
beberapa guru mengajar hanya sebagai rutinitas administratif kerja semata.
Misalnya, ketika guru masuk dalam kelas, kemudian memberikan materi
pembelajaran seadanya, tanpa persiapan dan konsep layaknya silabus, RPP. Bahkan
miris, jika seorang guru justru memilih berpihak dari tugasnya lantaran harus
memilih kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Memahami betapa pentingnya peran
guru sebagai pilar membangun moral generasi muda bangsa, maka pribadi unggul
pada idealisme guru dalam arti kemurniaan pengabdian untuk mendidik adalah yang
utama.
Guru berprestasi adalah guru yang
memiliki kemampuan dan keberhasilan melaksanakan tugas dengan kepribadian yang
sesuai dengan profesi guru dan memiliki wawasan kependidikan sehingga, secara
nyata mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan
melebihi yang dicapai oleh guru lain sehingga dapat dijadikan panutan oleh
siswa, rekan seperjuangan maupun masyarakat sekitar.
Prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun
kelompok. Prestasi tidak mungkin dicapai tanpa adanya pengorbanan, dan
tindakan yang sungguh – sungguh. Dalam
kenyataannya prestasi untuk mendapatkan prestasi tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan, tetapi harus dengan pengorbanan dan berbagai rintangan dalam
mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi dapat
dicapai.
Menjadi guru berarti menjadi pemburu
dan pecinta ilmu. Guru dipaksa untuk terus berolah pikir. Mengembangkan ilmu
yang diperoleh selama di sekolah dan kuliah. Tidak jarang, guru bahkan
mendapatkan ilmu baru yang tidak ada dibangku sekolah atau kuliah. Belum lagi
beragam persoalan menyangkut murid, semakin menambah kematangan pribadi guru
dalam berpikir dan bersikap. Inilah universitas kehidupan yang sesungguhnya.
Seorang guru berprestasi adalah
harapan dunia pendidikan dan pilar tegaknya kemajuan bangsa. Guru berprestasi
adalah yang mampu mengabdi dengan penuh ketulusan, yang rela mengorbankan
waktu, tenaga, dan pikirannya dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik.
Guru berprestasi adalah yang mampu melihat, mendengar, dan merasakan setiap
kesulitan yang dihadapi anak didiknya. Ia tidak hanya mampu mengajar tetapi
juga mampu mendidik dan memberi kasih sayang kepada anak didik. Dan guru
berprestasi adalah yang mampu menjunjung tinggi profesionalitas dan kualitas
pengajarannya sebagai pendidik.
Keberhasilan guru berprestasi tidak
terletak pada jabatan dan uang, tetapi pada orang yang mengerjakannya. Karakter
dan sikap mental seseorang lebih menentukan keberhasilan ketimbang jabatan dan
uang, karena jabatan dan uang adalah bersifat kebendaan duniawi yang begitu
fana dan rapuh, yang sewaktu – waktu bisa hilang atau rusak. Guru yang berprestasi
memiliki karakter dan sikap mental yang baik dan kuat terwujud dari sifat,
sikap dan perilaku yang dimasukan dalam kategori positif, yaitu jujur, percaya
diri dan dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang
menyerah, disiplin.
Guru adalah cermin keteladan bagi
anak didiknya, maka pantulan segala bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan,
kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada
anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati. Dalam pengembangan diri,
seorang guru tidak bisa hanya sekedar belajar teori – teori dalam ruangan yang
terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal – hal yang berkaitan dengan
masalah – masalah dalam kehidupan sehari – hari, yang terpenting adalah
bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan
berkualitas.
Guru harus mampu melaksanakan dan
mengatur waktunya dengan baik. Guru harus mampu mengatur pekerjaan dengan baik,
maka pekerjaan yang perlu ditangani sendiri dan mana yang perlu ditangani dan
didelegasikan kepada orang lain. Guru harus bisa menghargai apa yang perlu
dihargai menurut skala prioritas. Seorang guru sesibuk apapun harus selalu
mengambil keputusan untuk menciptakan suatu rencana – rencana. Seorang guru
harus selalu memulai hari – harinya dengan sesuatu dari hasil ciptaannya atau
kemampuan sendiri. Seorang guru harus mampu melakukan sesuatu secara efektif,
efisien, dan produktif, misalnya dalam hal belajar mengajar, mengembangkan
kecerdasan anak didiknya dan mengembangkan profesionalitasnya sebagai guru atau
hal – hal lainnya.
Jadi banyak orang yang merasa bangga
dengan kekayaannya, bangga dengan keilmuannya, dan bangga dengan kekuasaannya.
Sebagai guru yang mampu mengabdikan diri penuh ketulusan pada anak didik, dan
mampu berhasil menjadi guru yang berprestasi adalah merupakan kebanggaan
penulis. Penulis bangga dengan pengabdian sebagai sebagai guru, bangga sebagai
guru berprestasi. Kebanggaan sebagai guru berprestasi adalah prestasi yang
mulia, prestasi untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Bangga atas
keberhasilan menjadi guru berprestasi harus dijadikan sebagai pemicu untuk
terus berprestasi.