twitter
rss

Senin, 29 Desember 2014

Pengaruh Keluarga dan Teman dalam Pembinaan Nilai Moral



Nilai erat hubungannya dengan manusia, baik dalam bidang etika yang mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari, maupun bidang etika yang berhungan dengan persoalan keindahan, bahkan nilai termasuk ketika manusia memahami agama dan keyakinan beragama. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan, baik dan buruk bahkan dengan persoalan – persoalan layak atau tidaknya sesuatu. Dalam hubungan ini pendidikan tidak mempersoalkan dimana nilai tersebut, tetapi lebih memperhatikan pentingnya nilai itu bagi manusia dalam kehidupan masyarakat dan harus semakin diyakini oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan, oleh karena itu nilai berhubungan dengan sikap seseorang maka disebut nilai moral. Pengaruh keluarga dalam pembinaan nilai moral dimana keluarga adalah merupakan kesatuan dari pada masyarakat kecil yang mempunyai motivasi dan tujuan hidup tertentu dimana ayah, ibu dan anak mempunyai fungsi dan tanggung jawab saling mengisi,baik eksistensi ataupun keselamatan dari persekutuan hidup. Dalam bukunya yang berjudul “Mengenal perilaku abnormal” Dr. A. Sutikya menulis struktur keluarga sangat menentukan corak komunikasi yang berlangsung diantara para anggotanya. Struktur keluarga tertentu melahirkan pola komunikasi yang kurang sehat dan selanjutnya berpengaruh terhadap munculnya gangguan perilaku pada sebagian anggotanya.
Menurut Louis Rath (1977) berdasarkan data bahwa dua dari lima ibu bekerja di luar rumah, estimasi terakhir menyebutkan bahwa dua dari lima ibu merupakan keluarga broken home (dalam kontek ini dimaksudkan salah satu diantara orang tua tersebut meninggal, bercerai, pisah atau salah satu diantara mereka dipenjara)” sering sekali pada keluarga yang broken home atau pada keluarga yang kedua orang tuanya bekerja berakibat pada penurunan intensitas hubungan antara anak dengan orang tua. Dalam lingkungan yang kurang baik dan kadang menegangkan ini seorang anak sangat sulit untuk membangun nilainya secara jelas.
Persoalan merosotnya intensitas interaksi dalam keluarga, serta terputusnya komunikasi antara orang tua dan anak mengakibatkan fungsi keluarga dalam pembinaan nilai moral anak kelaurga tidak lagi menjadi tempat untuk menjelaskan nilai yang harus dipegang bahkan sebaliknya menambah kebingungan nilai bagi anak, dalam posisi inilah institusi pendidikan perlu memfasilitasi peserta didik untuk melakukan klasifikasi nilai. Dalam ajaran islam cara mendidik anak yang diajarkan Allah SWT, kepada anak terdapat dalam al - qur’an surat Lukman ayat 13 sampai dengan 19 yang dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.      Menanamkan jiwa tauhid
2.      Menghargai dan menghormati orang tua
3.      Memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik.
4.      Kejujuran,bahwa tidak satupun yang dapat disembunyikan dihadapan Allah SWT.
5.      Supaya mendirikan shalat dan ibadah lain.
6.      Mengajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan mungkar.
7.      Supaya bersabar.
8.      Melarang keangkuhan dan kesombongan dalam pergaulan.
9.      Sederhana dalam sikap, berjalan dan berbicara.
            Pada usia dini, sangatlah penting anak – anak mendapatkan pendidikan yang tepat guna hidupnya, baik di masa kanak – kanak maupun setelah dewasa. Orang tua dan pendidik hendaknya tidak bosan memberikan nasehat, teladan, ruang pilihan, kesempatan untuk mengambil keputusan, keleluasaan bagi anak-anak untuk  meneladani, mengikuti dan menilai baik dan buruk, benar dan salah, satu sikap atau perbuatan.
Pembinaan watak tidak sekedar pembelajaran mengetahui tentang yang baik dan yang buruk, tentang yang benar dan salah, tetapi merupakan proses pelatihan pembiasaan, karena pada usia dini anak merupakan “peniru ulang” dan sekaligus “pembelajar ulet” maka pembiasaan dan pembinaan watak perlu dimulai sejak usia dini. Berbagai macam pendekatan pembinaan Watak pada usia dini:
1.      Menentukan tujuan pembinaan
2.      Jadilah teladan moral bagi anak – anak
3.      Harapan yang realistik
4.      Tunjukkan cinta yang tanpa syarat
5.      Sekolah harga diri anak.
            Pengaruh teman dalam pembinaan nila moral, sebagai mahluk sosial, anak pasti punya teman dan pergaulan teman akan menambah perbendaharaan informasi yang akhirnya mempengaruhi berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Kumpulan kepercayaan anak akan membentuk sikap yang dapat mendorong untuk  memiliki atau menolak sesuatu. Sikap-sikap yang mengkristal pada diri anak akan menjadi nilai dan nilai tersebut akan berpengaruh pada prilakunya.
Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif manakala isu dan kebiasaan teman itu positif pula, sebaliknya akan berdampak negatif bila sikap dan tabiat yang ditampilkan memang buruk.  Pertemanan yang paling berpengaruh timbul dari teman sebabnya diantara mereka relatif terbuka dan intensitas pergaulannya relatif sering, baik disekolah/kampus maupun dalam lingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian Abbas Asyyafah (1997) kebiasaan merokok lebih banyak disebabkan karena pengaruh teman, sebabnya bukan sesuatu yang mustahil bila upaya mencoba prilaku buruk lainnya disebabkan pula karena pengaruh teman sebaya.
Disisi lain banyak remaja yang menggadaikan harga diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sekolah, terjadi karena pengaruh teman – temannya, atau karena pergaulan yang terlalu bebas. Jika kita kembali melihat fenomena ini, ada banyak penyebab yang melatar belakangi terjadinya segala tindakan moral dikalangan remaja akibat dari pengaruh teman – temannya sendiri sehingga terjadi krisis moral dikalangan remaja.
Dari beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan moral bagi seseorang sangat penting, karena dengan pembinaan seseorang akan mengetahui tentang yang baik dan buruk, tentang sikap benar dan salah sehingga akhir menjadi suatu kebiasaan yang kemudian menjadi nilai – nilai yang dihargai dan diyakini karena bermakna dalam hidup, selain itu pembinaan moral juga bertujuan untuk membina akhlak budi pekerti yang baik bagi setiap manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar